ImageAyim Berjuang Melawan Kangker Gusi
Image

Ayim Berjuang Melawan Kangker Gusi

Rp 0 terkumpul dari Rp 20.000.000
0 Donasi 2 bulan, 25 hari lagi

Penggalang Dana

Image
Image
Verified Organization

Ayim meringis kesakitan. Kanker Gusi tersebut mengakibatkan pipi Ayim membengkak sedemikian rupa, seperti sedang menggumul bola tenis. Akibat dari penyakit tersebut, Ayim tidak bisa berkata-kata dengan jelas. Makan pun menjadi susah, karena tidak bisa mengunyak makanan dengan sempurna. Alhasil, ia hanya mampu menelan bubur dan air saja.

Nasib Ayim semakin miris ketika mendengar kisah hidupnya yang penuh liku. Beberapa tahun lalu ia memang pernah dirawat di sebuah rumah sakit. Namun, penyakitnya tersebut tidak separah sekarang ini. Ketika sedang melawan rasa sakitnya, Sang Suami tega menceraikan Ayim dan meninggalkan seorang anak yang kini berusia 10 Tahun.

Setelah bercerai dengan Sang Suami, kehidupan Ayim pun terluntang-lantung tanpa arah. Ia hidup tanpa pekerjaan dan menjalani keseharian dengan Riwayat Penyakit Kanker Gusi yang cukup menyakitkan. Lantas, kehidupannya pun ditanggung oleh Orang Tuanya yang usianya sudah sangat sepuh.

Dengan hati yang lapang, Orang Tua menerima Ayim dan Anaknya untuk kembali tinggal bersama bersama mereka. Pundak kehidupan Orang Tuanya pun menjadi semakin berat, karena semakin banyak tanggungan yang harus dihidupi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Orang Tua Ayim bekerja sebagai Buruh Tani. Seperti halnya dunia pertanian, ia adalah pekerjaan musiman dan tentunya tidak tetap.

Perekonomian keluarga pun kerap mandek. Jika tidak ada masa panen, maka tidak ada pula pekerjaan. Tidak bekerja berarti tidak ada pemasukan. Begitulah siklus kehidupan yang kerap dijalani oleh Ayim dan Orang Tuanya. Padahal, kehidupan terus berjalan dan Penyakit Kanker Gusi itu pun terus berkembang semakin parah.

Masalah ekonomi itulah yang menjadi penyebab utama Penyakit Kanke Gusi yang dialami Ayim menjadi parah seperti sekarang ini. Ia tidak memiliki cukup dana untuk membiayai pengobatannya. Ia bahkan sempat akan dirujuk ke Rumah Sakit di Bali, namun karena alasan biaya ia pun menolak rujukan tersebut.

Karena keadaan ekonomi yang sulit dan biaya perawatan Ayim yang tinggi, Orang Tua akhirnya terpaksa meminjam uang sana-sini. Mereka pun akhirnya menjalani kehidupan dengan gali lobang tutup lobang atau meminjam uang untuk membayar hutang. Tercatat kini hutang mereka sudah mencapai jutaan rupiah.

Untuk pegobatan sekarang ini, mereka pun masih mengandalkan dana mandiri. Keluarga sempat mengajukan permohonan ke instansi terkait, namun masih belum ada kepastian. Sedangkan jika ada konfirmasi sampai waktu yang telah ditentukan oleh pihak Rumah Sakit, mereka akan membayar biaya pengobatan sejumlah Rp.20.000.000.

Tentu untuk ukuran keluarga kurang mampu seperti halnya keluarga Ayim, nilai tersebut sangatlah Fantastis. Sehingga hal tersebut menjadi renungan Ayim dan keluarga yang mengakibatkan air mata mereka kerap menitik.

Yuk, bantu pengobatan Kanker Gusi yang dialami Ayim. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan membantu keluarga kita yang membutuhkan ?

  • August, 21 2023

    Campaign is published

Belum ada donasi untuk penggalangan dana ini

Doa-doa orang baik

Menanti doa-doa orang baik

Bagikan melalui:
✕ Close