Haerani, yang lahir pada 1 Juli 1997, menderita hidrosefalus sejak usia 9 bulan, yang menyebabkan penumpukan cairan di otak, sakit kepala hebat, pembesaran kepala, panas tinggi, kejang-kejang, dan kehilangan penglihatan pada mata kanannya. Meskipun usianya masih muda, Haerani sudah menghadapi banyak penderitaan sepanjang hidupnya.
Orang tua Haerani, Haji Muhammad Mustaan dan Juminah, berasal dari keluarga sederhana di Desa Pagutan. Ayahnya, meski berjuang dengan gangguan kejiwaan dan sekarang dalam tahap pemulihan akibat depresi, tetap berusaha dan bekerja keras untuk kesembuhannya sendiri dan anaknya, dan sekarang bekerja sebagai buruh alang-alang dan petani dengan penghasilan hanya sekitar satu juta rupiah sebulan. Setiap hari, ia menggendong Haerani dan mengangkatnya ke kursi roda sebelum pergi bekerja di sawah, sejak masih kecil sampai sekarang haerani menghabiskan waktunya di tempat tidur tidak bisa berdiri apalagi berjalan, haerani hanya bisa bertahan duduk selama beberapa menit saja, sementara ibunya setia menemani dan merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Untuk biaya pengobatan Haerani, mereka berjuang keras. Tanpa kendaraan pribadi, orang tua Haerani meminjam mobil pickup dan memberikan 100 ribu rupiah untuk transportasi ke RSUP Peraya. Mereka berharap dapat mengirim Haerani untuk pengobatan lanjutan di Bali, namun kendala biaya membuat impian tersebut gagal terwujud. Mereka juga mencoba menyewakan tanah warisan untuk biaya pengobatan, namun tidak ada yang berminat, sehingga pengobatan terhenti sementara.
Meski hidup dalam kesulitan ekonomi, orang tua Haerani terus berusaha memberikan yang terbaik bagi anak mereka. Setiap hari, mereka bekerja keras dengan upah 25 ribu rupiah per hari sebagai buruh alang-alang. Untuk menghemat biaya, mereka memilih menggunakan kain pengganti popok yang harus dicuci setelah digunakan, sebuah pengorbanan besar demi kesehatan Haerani.
Kehidupan orang tua Haerani dipenuhi dengan perjuangan dan ketekunan. Mereka telah mengorbankan banyak hal demi kesejahteraan dan kesembuhan Haerani. Meskipun segala sesuatu tampak sulit, mereka tidak pernah berhenti berdoa dan berharap agar Haerani dapat hidup lebih baik di masa depan
Belum ada donasi untuk penggalangan dana ini
Menanti doa-doa orang baik