Launching Program Seribu Payung Berkah Pedagang Tangguh

LAZ DASI – LAZ DASI NTB Cabang Lombok Timur resmi meluncurkan Program Seribu Payung Berkah Pedagang Tangguh di Kabupaten Lombok Timur pada Senin, 25 Agustus 2025. Program ini merupakan salah satu wujud nyata kepedulian terhadap pemberdayaan ekonomi umat, khususnya pedagang kecil yang berjuang mencari nafkah di tengah keterbatasan. Pada tahap pertama, sebanyak 100 pedagang terpilih menjadi penerima manfaat.

Acara launching berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme dari para penerima manfaat maupun tamu undangan. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama LAZ DASI NTB, Dircab Lombok Timur, perwakilan BAZNAS Lombok Timur, Ketua Yayasan Pesantren Ashabul Yamin NW, Pengawas Madrasah Ashabul Yamin, serta sejumlah tokoh masyarakat. Kehadiran para pihak tersebut menjadi bentuk dukungan nyata terhadap keberlangsungan program.

Dalam sambutannya, Direktur Utama LAZ DASI NTB, Tarsito, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh donatur yang telah menitipkan amanah. Ia berharap program ini benar-benar dapat memberi manfaat nyata dan memperkuat daya juang para pedagang kecil dalam mengembangkan usaha mereka. Menurutnya, setiap langkah kecil pemberdayaan adalah investasi besar untuk kesejahteraan umat di masa depan.

Ungkapan rasa syukur juga datang dari para penerima manfaat. Bapak Asri, salah satu pedagang yang menerima bantuan, menuturkan betapa berarti dukungan ini bagi kehidupan sehari-hari mereka. Ia menyampaikan terima kasih kepada LAZ DASI NTB dan para donatur yang telah peduli kepada pedagang kecil. Doa dan harapan ia panjatkan agar setiap kebaikan yang diberikan menjadi amal jariyah yang terus mengalir.

Program Seribu Payung Berkah Pedagang Tangguh diharapkan tidak hanya sekadar memberikan bantuan material, tetapi juga menghadirkan semangat baru bagi para penerima manfaat. Melalui program ini, LAZ DASI NTB berkomitmen terus berinovasi dalam melahirkan program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Semoga langkah kecil ini menjadi awal dari gerakan besar dalam membangun kemandirian ekonomi umat di Nusa Tenggara Barat.